Panen Nusantara Satu Juta Hektare secara Serentak, Kepala BBSDLP Dampingi OKU Timur Sumatera Selatan
Buay Madang (09/03/23) – Kepala Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian, selaku Person in Charge (PIC), melakukan Panen Nusantara di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Dihadiri oleh Bupati, Kepala BPS OKU Timur , Kepala Dinas Pertanian Kab. OKU Timur, Kepala BSIP Prov Sumsel, BPS, Kepala cabang Perum Bulog OKU Timur, penyuluh pertanian, petani setempat dan lainnya, kegiatan ini merupakan bagian dari Panen Nusantara Satu Juta Hektare yang dilaksanakan secara serentak di berbagai lokasi di Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Junadi, S.P., M.M, memberikan laporan terkait komoditas padi di Kab. OKU Timur. Disebutkan bahwa pada tahun 2022 OKU Timur mengalami peningkatan luas panen dibanding dengan tahun 2021. Selain itu, produksi padi ikut meningkat sebesar 22,01% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Hasil ubinan bersama BPS dan penyuluh kemarin menunjukan produktivitas Desa Raman Agung Kecamatan Buay Madang Kab. OKU Timur senilai 7,6 ton/ha GKP.” ujar Junadi.
Luas Panen pada bulan Maret 2023 di Desa Raman Agung mencapai 137 ha dari total luas panen Kec. Buay Madang sebanyak 2.859,5 ha. Sedangkan Kabupaten OKU Timur memiliki luas panen 17.791 ha.
H. Ir. Lanosin Hamzah, S.T sebagai Bupati OKU Timur menjelaskan pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian masyarakat OKU Timur. Pertanian OKU Timur adalah salah satu sumber kenaikan ekonomi bagi masyarakat OKU Timur.
“Sawah di OKU Timur milik masyarakat OKU Timur. Ekonomi naik kalau tidak melibatkan banyak orang itu sia-sia.” Jelasnya.
Kepala BBPSI SDLP Dr. Husnain, M.P., M.Sc menyampaikan apresiasi terhadap perhatian Bupati OKU Timur ke sektor pertanian dan rasa kagum pada OKU Timur yang memiliki produktivitas padi tergolong tinggi. Pada kesempatan tersebut, Dr. Husnain menjelaskan adanya sistem informasi yang dapat memantau fase pertumbuhan dan produksi padi, yaitu SISCrop.
“Saat ini, sedang diusulkan metode perhitungan produksi dengan satelit. Hal ini perlu berkolaborasi dengan BPS untuk pengecekan ulang dan bagaimana agar metode ubinan dan pemantauan dari satelit dapat saling komplementer.” ujarnya.
Panen Raya Satu Juta Hektare secara serentak ini diikuti oleh Presiden Repulik Indonesia Joko Widodo di Kebumen, Jawa Tengah. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, petani dan pertanian Indonesia dapat lebih maju, mandiri dan modern.